SMA BOSA YOGYAKARTA: SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB)

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta atau di masyarakat umum lebih dikenal dengan nama SMA BOSA, merupakan salah satu sekolah swasta di bawah naungan Yayasan BOPKRI. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta adalah sekolah swasta bercirikan Kristen yang beralamatkan di l. Wardhani No.2, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan melihat lokasi SMA BOPKRI 1 yang dikelilingi gedung dan sistem drainase yang cukup baik, maka potensi bencana yang sangat rentan adalah bencana Gempa Bumi. Pada tahun 2006, ketika Yogyakarta diguncang Gempa Tektonik dengan kekuatan 5,9 SR yang mengakibatkan 20% gedung yang ada di SMA BOPKRI 1 mengalami kerusakan meliputi: retak dinding gedung lama, sebagian plafon runtuh.

Namun demikian, karena Yogyakarta merupakan daerah yang dilalui jalur patahan (sesar) Kali Opak, maka bagaimanapun juga SMA BOPKRI 1 harus memiliki panduan mitigasi bencana gempa. Dengan melihat sejarah dampak bencana gempa di SMA BOPKRI 1, maka sangat diperlukan dokumen SPAB sebagai acuan mitigasi apabila terjadi bencana gempa.

TUJUAN SPAB SMA BOSA YOGYAKARTA

Tujuan kegiatan Fasilitasi Satuan Pendidikan Aman Bencana ini adalah sebagai berikut:

  1. Membangun budaya siaga, budaya aman dan budaya pengurangan risiko bencana di sekolah, serta membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan kepada siswa, guru dan masyarakat sekolah dari ancaman dan dampak bencana; 
  2. Menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah; 
  3. Memberikan rekomendasi kepada pihak terkait tentang kondisi struktur bangunan sekolah; 
  4. Mengembangkan program satuan pendidikan aman dari bencana.


MANFAAT SPAB SMA BOSA YOGYAKARTA

Manfaat kegiatan Fasilitasi Satuan Pendidikan Aman Bencana ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi gangguan terhadap kegiatan pendidikan, sehingga memberikan jaminan kesehatan, keselamatan, kelayakan termasuk bagi anak berkebutuhan khusus, kenyamanan dan keamanan di sekolah dan madrasah setiap saat; 
  2. Tempat belajar yang lebih aman memungkinkan identifikasi dan dukungan terhadap bantuan kemanusiaan lainnya untuk anak dalam situasi darurat sampai pemulihan pasca bencana; 
  3. Dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat dan merupakan sarana sosial yang sangat penting dalam memerangi kemiskinan, buta huruf dan gangguan kesehatan; 
  4. Dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat dalam mengkoordinasi tanggap dan pemulihan setelah terjadi bencana; 
  5. Dapat menjadi rumah darurat untuk melindungi bukan saja populasi sekolah tetapi juga komunitas dimana sekolah itu berada.